Kepada jarak yang begitu kejam, aku tau kau akan menantikan saat dimana aku harus menyerah
Karna pada kenyataannya, aku bukan orang yang pandai dalam hal menyembunyikan perasaan. Aku bukan orang yang mampu berjuang untuk sekedar menunggu dan menanti.
Di waktu yang singkat ini, aku memutuskan untuk menyerah dengan keadaan, aku mulai merasa tidak sanggup dan tidak mampu lagi membendung kecemasan yang menggantung.
Aku menangis setiap hari ketika mengingatnya. Aku terus menunggu kapan saatnya tiba dimana aku dan dia bisa bertemu dengan damai. Tapi semakin hari, semakin bertambahnya waktu aku lalui, aku merasa hanya aku yang berjuang dan meradang, hanya aku yang menginginkannya, hanya aku yang terus dan terus merindukannya.
Dan kali ini, aku hanya ingin berdamai dengan hatiku. Setidaknya aku pun ingin memikirkan hati yang semakin hari semakin rapuh membendung kecemasan yang tidak dihargai.
Untuk kamu yang jauh disana,
Mungkin, kamu bisa bebas memikirkan hal yang lebih penting, dari sekadar memberiku kabar. Kamu bisa bebas tanpa ada yang mengganggumu.
Dan...
Semoga Tuhan selalu memberikan kebahagiaan untuk kamu,
Aryan ❤