Kau tak sungguh mencariku. Aku mengerti itu. Bagaimana tidak, kau selalu menunda saat kita akan bertemu. Kau hanya memberi kata tak mampu buktikan. Aku membencimu. Tentu. Namun kebencian itu seakan tak ada arti karena mengalahkan rasa cintaku untukmu.
Kau tak pernah meng-khawatirkan aku. Kau hanya sekedar singgah menanyakan kabarku memberiku sebuah janji seakan kita akan bertemu lalu kau meninggalkan aku, meninggalkan janji pertemuan dan kau buat semua kandas seakan tak ada apapun antara kau dan aku.
Setelah selang beberapa waktu kau kembali lagi dengan hal serupa. Namun bodohnya aku selalu meng-iya kan apapun yang terucap dari bibir manismu. Dan lebih bodoh nya lagi aku selalu membayangkan betapa membahagiakan nya waktu dimana kita akan bertemu kembali setelah sekian tahun lamanya.
Aku mengerti aku memang bukan siapapun bagimu. Kau dan aku hanya saling mengenal, aku mengagumimu lalu tak ada cerita lainnya. Namun tak seharusnya kau begitu.
Aku tak ingin kau memiliki kadidat sebagai pria tak tau malu. Atau mungkin pria pemberi janji palsu, atau mungkin lagi pria pembohong. Aku tak ingin kau menjadi ketiganya, atau mungkin lebih dari itu. Aku ingin janji itu. Bukan hanya janji namun juga kepastian. Kembali-lah. Aku ingin bertemu.
Itu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar